Kumpulan kisah Abu nawas 1001 malam paling lucu
Sebelum kita langsung ketopik ada baiknya kita mengenal dulu sosok
pujangga besar ini Siapa sih Dia?Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al- Hakami
(750-810)itu berarti beliau hidup kurang lebih dua kurun setelah zaman
ke Nabian,Beliau biasanya dikenal sebagai Abū-awās atauAbū-Nuwās adalah
seorang
pujangga Arab Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya
Kisah kisah semasa hidupnya selalu menjadi hikmah ,atau membuat orang
tersenyum kegelian atau membuat kening berkerut karena heran dan
sekaligus kagum akan kecerdasannya,seperti rangkuman kisah Beliau
dibawah ini,dan inilah dia kisah
abu nawas paling lucu
Abu nawas memindahkan istana keatas awan
Sore itu cuaca amatlah indah,awan putih bersih menggantung dicakrawala
yang cerah,warna kemerahan lembayung mewarnai awan menarik perhatian
siapa saja yang melihatnya
Tak terkecuali di dalam Istana,sang Raja Harun al rasyidpun ternyata
sedang menikmati suasana sore itu tak terasa didalam benaknya beliau
memiliki khayalan untuk memindahkan Istananya ke atas awan sana
Beliau berkata dalam hatinya"Tapi apa mungkin kemauanku itu terlaksana"
Tiba tiba beliau teringat pada Abu nawas"ya!bukankah ada Abu nawas yang selalu mempunyai jalan keluar jika aku mempunyai permasalahan?"katanya dalam hati..
Beliaupun latas menyuruh ajudannya untuk segera menjemput Abu nawas tak
lama kemudian Abu nawaspun hadir dihadapan sang raja,dengan kepala
tertunduk dan perasaan yang gak menentu akibat berhadapan dengan sang
raja yang penuh wibawa,Abu nawas menunggu titah sang raja,kemudian
beliaupun berkata
Bainda raja : apakah kamu tau kenapa aku memanggilmu ke sini?
Abu nawas : ampun baginda hamba tidak tau,
Bainda raja : apakah kau lihat awan yang menggantung diluar sana,indah bukan?
Abu nawas : ya, saya bisa melihatnya memang sangat indah Yangmulya
Bainda raja : aku mempunyai keinginan untuk memindahkan istana ini keatas sana apakah kau bisa melaksanakan keinginanku?
Abu
nawas pun pulang sambil membawa beban fikiran yang luarbiasa
beratnya,dia terus memeras akal bagaimana caranya untuk bisa memenuhi
keinginan sang Raja dan sekaligus lepas dari hukuman yang
membayanginya,karena menurutnya mustahil dia mampu memindahkan sebuah
istana keatas
awan,jangankan memindahkan sebuah istana, sebutir kerikilpun mustahil berada diatas awan,
Malampun tiba,namun dia belum juga menemukan jalan keluarnya,sampai pagi
menjelang dia masih terus memeras akalnya namun sama saja hasilnya
mustahil.
Rupanya kabar tentang berita itu sudah tersebar luas ke seluruh peloksok
negri,membuat semua penduduk negri itu berbondong2 ingin menyaksikan
secara langsung prosesi pemindahan istana raja keatas awan oleh Abu
Nawas,
Sore itu cuaca sangatlah cerah,matahari bersinar diufuk barat
menyiratkan lembayung berwarna keemasan menerpa istana yang megah dan
mewah,
Setelah berpamitan pada sang istri,Abu Nawas pun pergi meninggalkan rumahnya,sepanjang jalan Dia terus memeras akalnya supaya Dia bisa lolos dari dari masalah itu
Tak lama kemudian sampailah Dia didepan istana,ternyata sang Raja
bersama ribuan warga telah hadir menantinya,sedikit tak sabar beliau
langsung bertanya pada Abu Nawas,"Kau sudah siap?"Abu nawas tak menjawab setengah tak sadar dia cuma bisa duduk diatas tanah dihadapan Raja dan ribuan warga
Dan dikala itulah dia mendapatkan solusinya,lalu kemudian Abu Nawas
bangkit dari duduknya Dia mengambil posisi jongkok seperti akan
menggendong sesuatu,Sang Raja bertanya lagi "apa kamu sudah siap Abu
Nawas?" "SIAP Yang mulya" "bagus"
Seketika suasana di tempat sunyi senyap,menunggu aksi Abu Nawas yang
akan memindahkan istana keatas awan,seluruh pandangan tertuju pada Abu
Nawas yang masih dalam posisi jongkok,rupanya sang Raja sudah tak sabar
"apakah kamu sudah siap Abu Nawas?"sambil terus jongkok,Abu Nawas
menjawab "dari tadi juga hamba sudah siap Yang Mulia, dan hamba menunggu
Yang Mulia untuk menaruh istana itu keatas pundak hamba untuk
dipindahkan keatas awan sana"
Mendengar itu sontak saja sang Raja kaget,sedikit marah namun tak bisa
berbuat apa apa hanya bisa menggerutu"Dasar manusia licik"dalam hatinya
mengagumi kecerdikan Abu Nawas.
Abu nawas menecahkan masalah sahabatnya
sore itu di sebuah warung Abu nawas sedang menikmati secangkir teh
hangat,tiba2 Dia melihat temannya datang dengan muka yg masam,seolah
sedang memendam kesusahan,diapun duduk di sebelah Abu,,sore ini cuaca
sangat cerah,tapi kenapa mukamu tak secerah sore ini?Abu nawas memulai
perbincangan,,bulan2 ini istriku mengeluh ttg tempat tinggal
kami,sahutnya..,knp,ada apa dengan rumahmu?dia mengeluhkan tempat
tinggal kami yg menurutnya terlalu sempit utk kami berempat
tinggal,,kenapa tak kau lebarin aja,kata Abu nawas menawarkan
saran,,kalau ada uang tentu hal ini takan terjadi keluhnya,,Abu nawas
merenung sejenak,dia coba cari akal utk pecahkan masalah
sahabatnya,setelah dapat akal diapun berkata:"begini,,apakah kamu punya
uang untuk membeli seekor keledai?temannyapun tak lantas menjawabnya
dia merasa
dia tak lantas menjawab pertanyaan abu nawas,karena dia sedikit
bingung, apa hubungannya membangun rumah sama beli seekor keledai?tapi
dalam hatinya dia yakin pada sahabatnya yg satu ini,karna dia selalu
mendapat jalan keluar dari masalah apapun yg ia hadapi,kemudian ia
menjawab,: "ya!utk beli seekor keledai saja saya punya,,nah!!belilah
olehmu seekor keledai simpan dan uruslah dirumahmu?ia pun tambah
bingung,,bagaimana tidak,tanpa seekor keledai aja rumahnya terasa sempit
apalagi kalau ada seekor keledai?tapi dia tak berani
membantahnya,sekali lagi dia yakin pada sahabatnya,"baiklah saya akan
coba saran dari kamu,dibelilah olehnya seekor keledai dan dibawanya
pulang,sesampainya di rumah langsung saja dia memasukan keledainya
kedalam rumah sesuai saran dari Abunawas,istrinya yg ada didalam rumah
terkejut sambil memarahi suaminya,dianggapnya suaminya itu sudah tidak
waras"kamu udah gila ya bang!! istrinya memarahi dia,tak sepatah katapun
yg keluar dari mulutnya,
dia sendiri bingung dengan apa yg telah ia lakukan dengan saran dari
sahabatnya sendiri,keesokan harinya ia kembali menemui Abu nawas,setelah
menceritakan apa yg telah terjadi di rumahnya Abu nawas malah
menyarankannya untuk membeli lagi seekor kambing,diapun tambah
kebingungan bagaimana tidak, seekor keledai aja sudah sangat merepotkan
aplagi kalau harus di tambah lagi seekor kambing,lagi2 dia tdk bisa
menolak sarannya karena dia percaya akan kecerdikan sahabatnya itu,dia
pun pulang dengan membawa seekor kambing kerumahnya,dapat kita bayangkan
apa yg bakal terjadi dirumahnya,untuk kedua kalinya ia kena marah sang
istri,apalagi saran yg ketiga ia harus membeli lagi seekor angsa
tambah semerawut aja tu rumahnya,
habislah kesabarannya,ia tidak kuat lagi tinggal bersama hewan2 tsb,dan
pergi menemui si pemberi solusi,Abu nawas cuma tersenyu mendengar
curhatan sahabatnya seraya berkata,berapa uang yg kamu punya
sekarang?tak sepeserpun uang dikantongku katanya,sekarang kamu pulanglah
dan jual keledaimu!!keesokan harinya setelah dia menjual keledainya
dia kembali menemui Abu nawas,namun kali ini ada yg berbeda diwajahnya
sedikht lebih cerah
Abu nawas : bagaimana keadaan rumahmu sekarang?
sahabatnya : alhamdllh rumahku sekarang terasa sedikit lapang setelah keledainya ku jual..
Abu nawas : nah sekarang kamu jual kambing dan angsanya,,
diapun menuruti kata sahabatnya itu
keesokan harinya.....wajaah dia benar benar sumringah tak ada beban yg
tergambar diwajahnya sedikitpun,,dan dia berterimakasih pada Abu nawas
sahabatnya akhirnya dia dan istrinya sadar bahwa kelapangan itu ada
setelah kita merasakan terlebih dulu kesempitan..
Itulah kisah kisah
Abu nawas yang baru bisa saya p